Total Aset BPR di Seluruh Provinsi Indonesia (dalam ribuan) S/D April 2016 >> 104.631.651.692 +1,0% | NAD 236.762.244 +0,5% | Sumatera Utara 1.248.099.224 +1,0% | Sumatera Barat 1.427.702.452 +0,9% | Riau 1.235.757.065 +1,3% | Jambi 770.820.558 +0,7% | Sumatera Selatan 1.266.247.163 +2,2% | Bengkulu 63.316.673 +0,5% | Lampung 8.794.799.300 +0,9% | Kep. Bangka Belitung 114.833.635 -4,8% | Kep. Riau 5.196.228.544 +2,1% | DKI Jaya 2.306.016.427 +1,2% | Jawa Barat 16.576.848.991 +0,3% | Jawa Tengah 22.828.061.482 +0,9% | D.I Yogyakarta 4.836.349.973 +0,8% | Jawa Timur 11.632.570.475 +1,1% | Banten 2.311.951.641 +2,5% | Bali 11.711.824.661 +1,0% | Nusa Tenggara Barat 1.289.786.272 +0,8% | Nusa Tenggara Timur 510.444.983 -0,5% | Kalimantan Barat 1.174.766.983 +2,8% | Kalimantan Tengah 307.580.424 +0,5% | Kalimantan Selatan 573.601.783 -0,5% | Kalimantan Timur 383.667.483 +0,8% | Sulawesi Utara 1.072.721.412 +0,3% | Sulawesi Tengah 1.949.107.773 -0,3% | Sulawesi Selatan 1.628.072.558 +1,6% | Sulawesi Tenggara 272.381.486 +0,5% | Gorontalo 33.357.570 +0,4% | Sulawesi Barat 7.510.082 -1,2% | Maluku 1.458.631.933 +5,6% | Maluku Utara 44.992.639 -0,6% | Papua 941.317.850 +2,1% | Irian Jaya Barat 425.519.953 +1,5% | Sumber Data Bank Indonesia : Statistik Aset BPR Konvensional

Daya Saing Kolektor

Semakin tumbuh dan berkembangnya penghimpunan dana berupa funding akan menjadi prioritas utama untuk setiap bisnis perbankan dan lembaga keuangan lainnya sebagai tujuan strategis perusahaan.
Seperti halnya disebutkan dalam materi certif, manajemen SDM yang optimal dan efisien akan selalu dapat mendukung keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan strategis setiap perusahaan. 
Dalam menghadapi persaingan, biasanya sudah banyak langkah yang telah diambil untuk dapat mencapai hal itu, baik dalam hal rencana bisnis, komitmen, pengelolaan SDM, pengembangan produk tabungan dllnya.
Namun dengan pengelolaan SDM yang lebih optimal dan effisien khususnya dalam penghimpunan dana oleh para kolektor juga akan sia-sia ?, 
jika saja tanpa memberikan performance yang lebih pada kolektor dan mengikuti perkembangan sistem informasi manajemen, dimana disebutkan kini diperlukan waktu proses yang lebih singkat.
Kini teknologi informasi pun semakin berkembang untuk dapat memudahkan transformasi data tanpa mengenal ruang dan waktu seperti halnya berkembangnya penggunaan smartphone, gadget, tablet dll.
Semakin mudah digunakan itulah kenyataannya.
Dengan mudah digunakan, itulah yang juga dibutuhkan dapat bersaing dan lebih memudahkan mentrasformasikan data seketika oleh para kolektor sehingga data menjadi lebih up to date dan administrasi pun menjadi lebih effisien.
Seperti contohnya penggunaan aplikasi Data Collector Mobile System yang bertujuan untuk dapat digunakan oleh kolektor sehingga melalui perangkat tersebut, 
data secara otomatis dapat ditransmisikan ke kantor dan admin tabungan terkait akan lebih dapat mengoptimalkan kinerjanya tanpa harus menginput ulang kembali.
***